Film Innocence of Muslims
Flim ini masih terus
menuai protes di seluruh dunia. Kemarin (21/9/2012) aksi unjuk rasa pecah di
Pakistan, Bangladesh, Iraq, India, Malaysia, Sri Lanka, Tunisia, dan
Uganda bahkan di indonesia. Sementara itu, Pengadilan Los Angeles County menolak gugatan
Cindy Lee Garcia terhadap YouTube agar mencabut cuplikan film tersebut.
Ribuan warga di empat kota terbesar Pakistan berdemonstrasi di
kantor-kantor perwakilan Amerika Serikat, bioskop, dan bank setelah
salat Jumat kemarin. Dua orang tewas dalam unjuk rasa di Kota Peshawar.
"Mohammad Amir tewas setelah mobil kami tertembak," ujar Kashif Mahmood,
reporter stasiun televisi ARY TV yang duduk di sebelah Amir saat dia
tertembak. Seorang demonstran lain juga dilaporkan tewas.
Aksi protes di Peshawar itu juga mengakibatkan belasan warga terluka.
Selain itu, demonstran membakar sebuah bioskop dan Kantor KADIN.
Bersamaan dengan itu, unjuk rasa yang berakhir ricuh juga terjadi di
Kota Islamabad, Kota Lahore, dan Kota Karachi. Dalam aksi protes yang
menentang pemutaran film produksi Amerika Serikat (AS) tersebut, massa
terlibat aksi lempar batu dengan aparat. Satu orang tewas di Karachi.
Demi mencegah meluasnya aksi kekerasan, pemerintah memutus sementara
sambungan telepon dan mengacak sinyal komunikasi di 15 kota besar
Pakistan. "Kami menempuh kebijakan tersebut untuk mencegah militan
melakukan aksi peledakan bom," kata juru bicara Kementerian Dalam
Negeri. Biasanya, militan Pakistan memanfaatkan telepon seluler untuk
memicu ledakan.
Kemarin juga tidak kurang dari 3.000 warga Iraq berunjuk rasa di Kota
Basra. Tidak hanya mengecam film yang memuat pesan anti-Islam tersebut,
massa juga menyayangkan pemuatan karikatur Nabi Muhammad di mingguan
satire Prancis. Dalam aksi tersebut massa membakar bendera AS dan
Israel. "Kami mengecam segala bentuk penghinaan terhadap Nabi kami,"
seru mereka.
Di ibu kota Sri Lanka sedikitnya 2.000 orang berunjuk rasa di depan
gedung Kedutaan Besar AS. Mereka menentang keras peredaran cuplikan film
Innocence of Muslims yang menyulut amarah muslim di seluruh dunia.
Selain membakar The Stars and Stripes (bendera AS), massa juga membakar
patung Presiden Barack Obama. Mereka mendesak Washington melarang film
tersebut.
Sekitar 2.000 warga Bangladesh juga menyuarakan aspirasi atas film low
budget tersebut. Seperti massa di Sri Lanka, demonstran yang membanjiri
jalanan Kota Dhaka itu juga membakar bendera AS dan patung Obama. Mereka
pun membakar bendera Prancis sebagai bentuk protes atas penyebarluasan
karikatur Nabi Muhammad.
Di India, pemerintah menutup Kedutaan Besar AS yang terletak di Kota New
Delhi. Seluruh staf dan karyawan kantor perwakilan Negeri Paman Sam itu
diminta tetap bertahan di kompleks kedutaan demi keselamatan
masing-masing. "Kami tidak ingin terjadi insiden berdarah dalam
gelombang protes ini," kata seorang pejabat pemerintah yang merahasiakan
namanya.
Aksi protes tanpa kekerasan juga terjadi di Malaysia. Sekitar 3.000
warga berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar AS di Kota Kuala Lumpur.
"Kami tidak rela Nabi Muhammad menjadi sasaran penghinaan," tegas Tuan
Ibrahim Tuan Man, salah seorang petinggi Partai Islam Pan-Malaysia
(PAS). Sebelum membubarkan diri, demonstran menyerahkan surat protes
kepada perwakilan pejabat kedutaan besar.
Gelombang unjuk rasa juga muncul di Afrika. Selain di Kota Benghazi,
Libya, protes antifilm kontroversial itu terjadi di Tunisia. Namun,
unjuk rasa di Kota Tunis tersebut hanya berskala kecil. "Kami menerapkan
undang-undang darurat untuk mencegah massa bertindak anarkistis. Kami
juga melarang warga berunjuk rasa hari ini," terang juru bicara
Kementerian Dalam Negeri.
Jika ulama di Pakistan dan beberapa negara lain melarang umat muslim
berunjuk rasa, tidak demikian rohaniwan Uganda. Kemarin mereka justru
mengimbau warga berunjuk rasa. Aksi protes di depan Kedutaan Besar AS di
Kota Kampala itu digelar setelah salat Jumat. Untuk mencegah timbulnya
konflik, pemerintah mengimbau seluruh warga asing di Uganda tidak
meninggalkan rumah masing-masing.
Sementara itu, Garcia kecewa setelah pengadilan mementahkan gugatannya
terhadap YouTube yang terkait dengan pemutaran cuplikan film berdurasi
14 menit tersebut. Pengadilan menganggap bukti yang diajukan perempuan
cantik yang menjadi salah satu pemeran dalam Innocence of Muslims
tersebut kurang kuat. Karena itu, pengadilan tidak bisa memerintah
YouTube mencabut cuplikan film itu dari internet.
"Dia (Garcia) tidak bisa menunjukkan bukti-bukti yang kuat. Bahkan, dia
tidak memiliki kesepakatan resmi dengan pembuat film yang bisa
membuktikan perannya dalam film tersebut," kata hakim Luis Lavin.
Apalagi, menurut dia, Garcia tidak memberikan salinan gugatannya kepada
produsen film tersebut. Namun, Cris Armenta, pengacara Garcia, berjanji
melengkapi berkas dan kembali menggugat.
hidup islam
hidup islam
hidup islam
by Ilho
Film Innocence of Muslims berkecambuk di seluruh dunia
Diposting oleh Unknown on Jumat, 21 September 2012
Advertistment
Film Innocence of Muslims berkecambuk di seluruh dunia
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar