Panitia keamanan kongres, Elyas, 26 tahun, membenarkan adanya kericuhan tersebut. Menurut dia, kericuhan terjadi karena kurangnya koordinasi antara panitia dengan anggota HMI, yang menjadi penggembira. "Kericuhan dilakukan oleh penggembira. Jadi, anggota HMI yang bukan peserta kongres ini. Kami menyebutnya penggembira, bukan rombongan liar," kata Elyas saat ditemui di Asrama Haji, Senin 18 Maret 2013.
Agenda utama kongres adalah memilih ketua umum baru. (Baca: Istana Bantah SBY Ditolak Hadiri Kongres HMI)
Elyas menceritakan, kejadian berawal saat sebanyak 600 sampai 700 orang anggota HMI (penggembira) dari Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku, datang. Panitia belum menyiapkan kamar. "Komunikasi dengan teman-teman penggembira belum jalan. Jadi, kamar masih dikunci. Panitia belum menyiapkan kamar," ujarnya.
Beberapa penggembira menghampiri kamar panitia dan menggedor-gedor. "Tidak mendobrak pintu, hanya gedor-gedor dengan keras. Akhirnya disediakan kamar," ujarnya.
Pada Sabtu, 16 Maret 2013, datang lagi anggota HMI yang juga sebagai penggembira. "Saya lupa jumlahnya, yang pasti dari bagian Timur. Mereka marah karena teman-teman penggembira yang lain sudah disediakan kamar. Lalu, mereka masuk ke salah satu kamar dan menarik kasur, meja, dan kayu-kayu keluar, lalu dibakar," kata Elyas yang juga menjadi Pengurus Besar HMI.
Menurut Elyas, kericuhan juga terjadi karena adanya beda pendapat di dalam forum. "Dinamika berorganisasi itu biasa," ujarnya.
Sampai tadi malam, kericuhan masih mewarnai jalannya agenda kongres HMI di ruang serbaguna. "Semalam hanya bentrok, masalah registrasi. Panitia tidak menginginkan peserta masuk secara bergerombolan dan ditahan di depan pintu. Akhirnya mereka memaksa dengan saling dorong dan berkata kasar," kata Elyas.
Akibat kericuhan ini, kata Elyas, beberapa kaca di gedung A, B, dan C Asrama Haji pecah. "Ya, karena dilempar batu atau kursi, apa saja yang ada di dekat mereka. Tapi semua itu kami ganti, termasuk kasur dan meja yang dibakar Sabtu pagi itu," ujarnya. Menurut dia, tidak ada korban luka-luka. "Tidak ada yang luka-luka. Ketua pelaksana kami tidak dipukuli."
Saat ini, kata Elyas, sudah tercatat sekitar 2000 anggota HMI sebagai penggembira dan 400 anggota HMI sebagai peserta yang datang. "Bedanya, penggembira tidak ikut dalam kongres, hanya diskusi dan seminar di luar kongres."
Sebanyak 250 panitia keamanan dari panitia lokal dan perwakilan anggota cabang HMI ditugaskan untuk menjaga jalannya agenda kongres. "Kami sudah koordinasi dengan Polda dan polisi setempat. Tapi sampai saat ini kami masih bisa mengatasi. Nanti kalau memang sudah tidak bisa baru kami libatkan polisi," ujarnya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar